Upacara Bendera dalam rangka memperingati HSN (Hari Santri Nasional) 2024 |
Kudus - MI NU TBS menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2023 di halaman madrasah. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 3 hingga kelas 6 dan berlangsung mulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB. Upacara berjalan dengan khidmat dan penuh semangat, mencerminkan semangat santri dalam menghargai perjuangan para pahlawan.
Komandan upacara, M. Ziyan Majda, memimpin jalannya upacara dengan baik, memastikan setiap peserta mengikuti rangkaian acara dengan disiplin. Upacara ini tidak hanya sebagai formalitas, tetapi juga sebagai momen refleksi bagi para santri untuk mengingat peran penting mereka dalam sejarah bangsa.
Kepala Madrasah MI NU TBS, Mbar Utomo, M.Pd., dalam pidatonya menekankan pentingnya peran santri dalam kemerdekaan Indonesia. Ia mengajak para siswa untuk meneruskan perjuangan para pahlawan dengan sungguh-sungguh, terutama dalam mencari ilmu. Pesan ini menjadi dorongan bagi siswa untuk lebih giat dalam belajar dan berprestasi.
Mbar Utomo juga menjelaskan arti kata "santri" yang terdiri dari "San" yang berarti Hasan (Bagus) dan "Tri" yang berarti Tiga. Ia menyampaikan bahwa santri harus memiliki sifat yang baik dan memegang teguh tiga prinsip: Berakhlakul Karimah, Berilmu, dan Cinta Tanah Air (Hubbul Wathon). Prinsip-prinsip ini diharapkan dapat membentuk karakter santri yang berintegritas.
Dalam pidatonya, Mbar Utomo mengingatkan siswa bahwa banyak tokoh hebat di Indonesia lahir dari kalangan santri. Ia menyebutkan beberapa nama seperti KH. Abdurrahman Wahid, KH. Ma'ruf Amin, KH. Hasyim Muzadi, dan Yaqut Cholil Qoumas. Tokoh-tokoh ini menjadi inspirasi bagi siswa untuk terus berjuang dan berkarya.
Pesan terakhir kepala madrasah kepada para santri adalah untuk menjadi santri yang militan, yang diidolakan oleh orang tua, guru, masyarakat, serta bangsa dan negara. Ia menekankan bahwa santri yang baik akan selalu menjadi teladan di lingkungan sekitarnya.
Setelah upacara, para santri bersama-sama berdoa untuk para pahlawan serta para kyai dan santri yang telah berjuang dan gugur dalam medan perang. Do'a ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Dan juga memperingati Haul Romo KH. Arwani Amin, salah satu masyayikh di madrasah TBS. Momen ini menambah kekhidmatan acara dan mengingatkan santri akan pentingnya mengenang jasa para ulama.
Dalam acara Do'a Tahlil bersama, Iftitahul Majlis dipimpin oleh K. Ahmad Yunus, diikuti dengan tahlil yang dipimpin oleh H. Noor Qosim, S.Pd.I, dan doa tahlil oleh KH. Hasan Falichi Ms. Keseluruhan rangkaian acara menjadi momen yang penuh makna bagi seluruh santri dan civitas madrasah. (Arif)
Komentar
Posting Komentar